Selamat Datang

Dapatkan informasi seputar, kebijakan pemerintahan, Halmahera Utara. Tulisan Di Blok ini, sebagian besar, disadur dari, pemberitaan Pada harian Malut Post.

Jumat, 11 Maret 2011

Isu Tsunami, Tobelo Gempar.

Isu Tsunami, Tobelo Gempar.
Sesalkan Pemda, tak berikan informasi dari awal.
TOBELO – Ribuan Warga Tobelo, Halmahera Utara (Halut), Malam (11/3) kemarin, digemparkan dengan perkiraan terjadinya Tsunami. Wargapun menjadi panik setelah mendengar berita, Jika dampak tsunami yang terjadi di Jepang akan sampai ke Halut Dan Pulau Morotai, kurang lebih pada pukul 20.00 ataupun Pukul 21.00 Malam WIT. Sontak ribuan warga Tobelo pun langusng mengungsi ke dataran yang lebih tinggi, yaitu pada areal pusat pemerintahan Halut. Warga yang panik tersebut masing-masing berupaya untuk mencapai tempat pengungsian sehingga jalan bayangkari, yang menjadi jalan utamapun macet.
Puncak kepanikan warga terjadi pada pukul 19.00, pasalnya waktu tersebut mendekati pukul 20.00 yang menjadi waktu dimana akan terjadinya tsunami. Namun setelah pukul 20.00-pukul 21.00 tidak terjadi apa-apa.
Sejurus kemudian Kepanikan warga kembali terjadi pukul 22.00, pasalnya ada warga yang membawa informasi jika air laut telah naik hingga ke daratan, sehingga warga yang awalnya tidak mengungsipun langusng mengunsgis ke tempat yang lebih tinggi. “ Woe ngoni tar lari aer so nae sampe di darat ni,” teriak salah satu warga yang membuat suasana semakin panik.
Namun setelah kembali dikroscek wartawan koran ini , hal itu tidak benar adanya.
Amatan koran ini juga terlihat, karena berebut untuk mengungsi, beberapa motorpun jatuh kedalam selokan, beruntung tidak memakan korban.
Gelombong pengungsi mulai kembali kerumah, pada pukul 23.00, tapi sebagian warga memilih untuk tetap tinggal ditempat pengungsian.
Paniknya warga tersebut karena tidak adanya peringatan dini atau informasi awal yang disampaikan oleh pemerintah Halut,dalam hal ini satkorlak, sehingga sebagaian besar warga baru mengetahui informasi tersebut pada pukul 19.00 malam. “ Kami tidak diberitahukan informasi oleh pemerintah desa, sehingga kami tidak tau, kami panik dan ikut mengungsi karena warga lainnya juga sudah ikut mengungsi,” kata Merlin Warga Gura, yang diamini oleh warga lainnya, saat disapa wartawan, dikantor Bupati, yang menjadi salah satu titik pengungsian warga.
Kabag Infokum seda Halut, Dano Entje yang dihubungi Malut Post, pukul 18.30, juga mengakui jika belum ada informasi yang disampaikan ke warga. Sedangkan, Kepala kesbangpo Halut, Ros Rumalawang mengatakan jika mereka telah memberikan informasi kepada seluruh kepala desa dari Pukul 17.00 sore, agar memberikan himbauan kepada warga agar dapat mengungsi ketempat yang lebih tinggi, namun pada kenyataannya sebagai besar warga tidak mengetahuinya, dan hanya mengetahui dari berita ditelevisi. “ Kami sudah sampaikan ke kepala-kepala desa, agar informasikan ke seluruh warga,” pungkasnya.
Beberapa titik yang menjadi tempat pengungsian yaitu, Kantor Bupati, Polres, Kodim, serta bukit dukuno, yang merupakan tempat fila Bupati Halut.
Meskipun, tempat tersebut dipenuhi oleh ratusan warga yang mengungsi, tapi jamuan makan malam, Bupati Hein Namotemo bersama Sek Prov, Muhajir Albar tetap dilaksanakan, Muhajir sendiri datang dalam reangka persiapan penjemputan menteri yang akan datang ke Morotai senin depan.
Melihat banyaknya warga yang mengungsi ke tempat tersebut Bupati yang baru datang pada pukul 21.00 langusung menenangkan warga.
” Kepada bapak ibu marilah tenangkan hati dan pikiran, menaikan doa kepada ilahi, agar dijauhkan dari bencana,” pungkas Bupati.
Bupati juga mengatakan, jika Informasi yang diperoleh dari BMKG pusat, Dampk tsunamai berakhir pada pukul 10 malam, itu artinya Satu jam dari sekarng akan diumumkan telah berada dalam kondisi aman. “ Diperkirakan pada jam 20, dampaknya akan sampai ke sini, tapi kan tidak terjadi apa-apa,” pungkas Bupati.
Setelah mendapatkan penjelasan demikian, ada warga yang kembali pulang, tapi ada sebagia warga yang tetap tinggal dan urung untuk meninggalkan Bukit Dukuno.
Meskipun begitu dari pantauan Malut Post, ada sebagain warga yang tidak mengungsi, bahkan ada yang masih membuka toko seperti biyasanya. “ Ah Tak, apa-apa, jadi tak perlu mengungsi,” tandas salah satu warga. Sebelumnya Pantau Malut Post juga terlihat beberapa warga sudah mulai memantau kondisi laut sejak pukul 5 sore semenjak, berita yang disampaikan di televisi tentang Tsunami yang melanda jepang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar